COMPANY
PROFILE
“Melayani Kepuasan Akan Kebutuhan Anda”
CV PAMOYANAN
Griya
Pamoyanan II Blok D2 No: 8, Kelurahan Sukagalih Kec. Tarogong Kidul 44151 Garut
- LATAR BELAKANG
Sejak ASEAN berdiri di Bangkok tahun
1967, kerja sama antarnegara di Asia Tenggara semakin erat dan kokoh di bidang
ekonomi, politik, sosial-budaya dan pertahanan. Namun, satu yang paling
menonjol kerja sama ekonomi. Supaya ekonomi lebih maju dan padu, negara-negara
ASEAN bersepakat menerapkan perdagangan bebas di 2015.
Gegap gempita untuk mewujudkan
sebuah komunitas ekonomi yang terintegrasi di kawasan ASEAN memacu
negara-negara anggota untuk memangkas batasan-batasan yang selama ini
menghambat aktivitas perdagangan. Akhirnya, di 2003 semua anggota ASEAN sepakat
membuka babak baru perdagangan bebas di kawasan ASEAN pada 2020 dalam ikatan
erat ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Namun,
di tahun 2007 perdagangan bebas tersebut dipercepat menjadi 2015.
Kawasan ASEAN sebuah kawasan yang
tidak bisa dianggap enteng di mata internasional. Di situlah pusat produksi
bahan pangan dunia, pusat lalu lintas barang dan jasa dunia, sumber daya alam,
bahan tambang, pusat industri dan pasar yang sangat menggiurkan dengan 400 juta
jiwa lebih populasi ASEAN.
Luas daratan ASEAN 4.479.210,5 km2
dengan PDB sekitar US$ 1,800 triliun, ditopang posisi strategis, tersedianya
tenaga kerja murah dan sumber daya alam yang melimpah, tentu sangat potensial
ikut mempengaruhi pergerakan ekonomi dunia.
Karenanya tidak heran negara-negara
besar dan adidaya seperti Amerika Serikat, Jepang, Cina dan Australia menaruh
perhatian serius di kawasan ini dengan menjalin berbagai kerja sama mengamankan
aset-asetnya.
Bisa dibayangkan bila Perdagangan
Bebas ASEAN diaktifkan di 2015. Arus barang dan jasa bebas keluar masuk tanpa
hambatan. Orang Malaysia bebas berjualan di Indonesia, orang Indonesia bebas
berjualan di Malaysia tanpa dipungut bea cukai di pelabuhan. Begitu pula sektor
jasa, perusahaan mana pun bebas mencari tenaga kerja dari negara mana yang
paling murah dan terampil.
Bisa jadi perusahaan Thailand
mencari tenaga kerja Indonesia, perusahaan Singapura mencari tenaga kerja
Indonesia. Sebaliknya, banyak pula tenaga kerja asing ASEAN bekerja di
perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Orang Indonesia juga bebas mau
bekerja di perusahaan di negara ASEAN lain. Bebas tanpa hambatan, tanpa tarif.
Arus barang dan jasa, investasi dan modal, bebas keluar masuk. Inilah namanya
perdagangan bebas, tidak perlu lagi berurusan dengan kantor bea cukai,
birokrasi atau terkena tarif mahal untuk menjual barang ke negara ASEAN
lainnya.
Begitu indah dan menggiurkan memang.
Peluang banyak, barang dan jasa murah meriah, kita bisa memilih mana terbaik
dan mana yang paling murah harganya. Namun, tahukah kita, di balik semua itu
ada ancama bila kita tidak siap menyambutnya? Bahkan, bisa mati kutu dan jadi
penonton di negeri sendiri lebih dini bila tidak sigap dan tidak siap
menghadapinya.
MEA sangat strategis dalam
menyatukan ekonomi negara-negara ASEAN. Selain sebagai pasar tunggal,
menggenjot daya saing, mencapai tingkat ekonomi dunia, MEA juga menjadi wahana
untuk pembangunan dan menyejahterakan masyarakat ASEAN.
Namun, MEA juga akan menggilas
negara-negara yang tidak melakukan persiapan baik dalam hal sumber daya
manusia, iklim usaha maupun merebut peluang yang ada. Hanya jadi penonton!
Peran Indonesia
Jelas Indonesia punya peran vital
dalam percaturan MEA. Selain sebagai negara terbesar dari sisi luas wilayah,
jumlah penduduk dan kekuatan ekonominya, Indonesia juga punya PR besar agar
tidak menjadi sekadar mangsa negara-negara ASEAN lainnya yang lebih maju.
Indonesia tercatat sebagai negara
ekonomi terbesar ke-16 di dunia dengan produk domestik bruto (PDB) US$ 878
miliar di 2012 dan mendekati US$ 1 triliun di 2014. Namun, keberhasilan
Indonesia itu tidak terlepas dari ekspor sumber daya alam dan migas.
Negara lain, sudah mencapai taraf
mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi dan bernilai tinggi. Mereka
benar-benar menaruh pehatian dalam meningkatkan daya saing industri dalam
negerinya dan daya saing tenaga kerjanya. Jadi, bila tidak benar-benar
memperbaiki SDM dan kualitas produksi negeri ini, Indonesia akan tertinggal.
Apalagi Indonesia selalu mengandalkan tenaga kerja dengan keterampilan rendah,
buruknya infrastruktur, birokrasi berbelit dan korupsi yang menggurita. Masih
ada waktu satu tahun untuk berbenah dan memperbaiki diri. Tidak ada kata
terlambat. Di mana ada kemauan, di situ pasti ada jalan.
Peran Perusahaan Swasta Lokal
Menyongsong persaingan bebas MEA
2015 tersebut dimana tentunya akan terasa imbasnya di Kabupaten Garut, sudah
sepatutnya kita selaku putera daerah mempersiapkan segala sesuatunya.
Melalui CV Pamoyanan yang
dididirikan pada bulan Juli 2014 ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan pasar
lokal di dalam persaingan perdagangan bebas. CV Pamoyanan berupaya menjaring
para produsen domestik untuk bermitra dalam membangun pondasi ekonomi nasional
bak bibit yang disemai yang akan menjadi tanaman kuat di esok hari.
Figure 1
: Penyemaian Bibit Cabai
|
- VISI & MISI
Figure 2:
Desain Pembangunan RKB 2 Lokal
Melalui slogan “Melayani
Kepuasan akan Kebutuhan Anda” berupaya mewujudkan visi misi CV
Pamoyanan sebagai berikut:
Visi
“Potensi Daerah Menjadi Basis Kekuatan Perekonomian
Bangsa”
Figure 3:
Survey Lokasi Penebangan Kayu
|
v Merangsang putera-puteri daerah untuk berkarya demi kemajuan
v Meningkatkan imunitas pengusaha lokal dalam
persaingan perda-
gangan
bebas
v Menjembatani investasi pengembangan perekonomian
daerah
v Pembangunan lingkungan yang beradab dan sehat
v Mewujudkan Garut swasembada sandang, pangan, dan
papan
v Meningkatkan penghasilan rata-rata per kapita
masyarakat
v Melayani konsumen dengan sepenuh hati
v Memberikan kualitas terbaik dalam pelaksanaan
pekerjaan
Nama Perusahaan
|
:
|
CV. Pamoyanan
|
Nama User
|
:
|
Angga Kusuma Wijaya
|
NPWP
|
:
|
70.651.152.4-443.000
|
Nomor PKP
|
:
|
|
Alamat
|
:
|
Griya Pamoyanan II Blok D2 No: 8 RT: 07/02
|
|
|
Kel. Sukagalih Kec. Tarogong Kidul
|
Kota
|
:
|
Garut
|
Propinsi
|
:
|
Jawa Barat
|
Kode Pos
|
:
|
44151
|
Telepon
|
:
|
|
Fax
|
|
|
Mobile Phone
|
:
|
081223138099
|
Email
|
:
|
akusumawijaya77@gmail.com
|
Website
|
:
|
|
C. IDENTITAS PERUSAHAAN
Akta
|
|
Akta Pendirian
|
|
Nomor Akta
|
48
|
Tanggal
|
17 Juli 2014
|
Notaris
|
Tatan Rustandi, S.H., M.Kn.
|
Tanggal, No Register
|
22 Juli 2014, No:
357/CV/2014/PN.GRT
|
Jenis
Ijin Usaha
|
Nomor Surat
|
Intansi
|
Masa
Kadaluarsa
|
Kualifikasi
|
Klasifikasi
|
TDP
|
101335102586
|
BPMPT
Kab. Garut
|
08-08-2019
|
|
KBLI
51100
|
SIUP
|
503/5111/1063-SIUP/IZ/BPMPT /2014
|
BPMPT
Kab. Garut
|
12-08-2019
|
|
KBLI:
8299, 5511, 5222, 5231, 5232, 5233, 5234, 5236, 5237, 5238, 7414
|
IG
|
503/5110/1154-IG/IZ/BPMPT /2014
|
BPMPT
Kab. Garut
|
12-08-2019
|
|
|
IUJK
|
Sedang
dalam proses
|
|
|
|
|
- STRUKTUR ORGANISASI & SDM
- DATA KEUANGAN
Susunan
Kepemilikan Modal
NO
|
NAMA PEMILIK MODAL
|
NO KTP
|
ALAMAT
|
JUMLAH
|
1
|
Angga
Kusuma Wijaya
|
3205052907850007
|
Kp.
Haurkuning RT: 05/04 Kel. Sukagalih Kec. Tarogong Kidul Kab. Garut
|
70 %
|
2
|
Yuliani
|
|
Kp.
Haurkuning RT: 05/04 Kel. Sukagalih Kec. Tarogong Kidul Kab. Garut
|
30 %
|
Kemampuan
Menangani Paket Pekerjaan
v Paket
Pekerjaan Yang Sedang Dilaksanakan
1. Jumlah
paket pekerjaan : 0 (nol)
2. Jumlah
nilai pekerjaan : 0 (nol)
v Perhitungan
SKK (Sisa Kemampuan Keuangan)
1. Modal
Kerja (MK)
MK = FI
x KB
=
0,3 x
Rp 325.800.000,-
= Rp 97.740.000,- (Sembilan Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus
Empat Puluh Ribu Rupiah)
Keterangan : FI = Faktor Likuiditas (0,3)
KB =
Kekayaan Bersih (dari neraca terakhir)
2. Kemampuan
Keuangan (KK)
KK = Fp
x MK
= 6 x Rp 97.740.000,-
= Rp 586.440.000,- (Lima Ratus Delapan Puluh Enam Juta
Empat Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah)
Keterangan : Fp = Faktor Perputaran Modal (6)
3. Sisa
Kemampuan Keuangan (SKK)
SKK = KK – Nilai Seluruh Proyek Yang Sedang
Dikerjakan
= (Rp 586.440.000,-) – (Rp 0,-)
= Rp 586.440.000,- (Lima Ratus Delapan Puluh Enam Juta
Empat Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah)
v Perhitungan
SKP (Sisa Kemampuan Menangani Paket Pekerjaan)
SKP = (KP) – (Jumlah Paket Yang Sedang
Dikerjakan)
=
5 – 0
=
5 Paket Pekerjaan
Keterangan : SKP adalah Sisa Kemampuan Menangani
Paket Pekerjaan
KP adalah Kemampuan Menangani Paket Pekerjaan
KP adalah Kemampuan Menangani Paket Pekerjaan
- DATA PERALATAN / PERLENGKAPAN
Terlampir
- DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN
Terlampir
- DATA PEKERJAAN YANG SEDANG DILAKSANAKAN
Terlampir
- PENUTUP
Demikian
dokumen company profile CV Pamoyanan ini
Kami persembahkan sebagai syarat mendapatkan pekerjaan di lingkungan Pemkab
Garut berupa penunjukan langsung maupun lelang.
Garut, 20 Oktober 2014
CV
PAMOYANAN
Angga
Kusuma Wijaya
Direktur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa Pendapat Anda Mengenai Postingan Ini?